Tiada Kata Akhir

Ada dua macam pejuang yang paling kuat: kesabaran dan waktu. Begitulah kata sastrawan Rusia Leo Tolstoy. Dan, kalimat itu pantas disematkan pada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Jilid IV.

Hari ini, Jumat (20/12/2019), Agus Rahardjo bersama Alexander Marwata, Basaria Pandjaitan, Laode M. Syarif, dan Saut Situmorang akan melepaskan jabatannya sebagai pimpinan KPK Jilid IV.

Mereka ibarat pejuang yang paling kuat. Selama 4 tahun terakhir memimpin KPK, mereka tak luput dari berbagai serangan kritik, teror, cibiran, maupun tekanan. Namun, kesabaran dan perjuangan terus mereka gaungkan.

Pun, ketika revisi undang-undang KPK disahkan dan diberlakukan 17 Oktober lalu, tiga pimpinan KPK yang saya sebut Three Musketeers: Agus Rahardjo, Laode M. Syarif, dan Saut Situmorang habis-habisan memperjuangkan apa yang mereka yakini.

Namun, perjuangan mereka tak semanis seperti tokoh dalam novel Three Musketeers karya sastrawan Prancis Alexandre Dumas.

Biarlah cerita perjuangan itu terpatri dalam hati nurani. Sebab, cinta mereka kepada KPK adalah alat perjuangan yang tak akan habis, tak ada akhir.

Lembaga antirasuah era Agus Rahardjo dkk. selama empat tahun terakhir mencatatkan kinerja yang cukup baik. Sebanyak 87 operasi tangkap tangan dilakukan dengan total tersangka 327 orang. Operasi senyap itu berhasil menangkap kepala daerah, anggota DPR, hakim, jaksa, swasta, direksi BUMN hingga menteri. Sebanyak 608 koruptor dari berbagai unsur dan enam korporasi juga telah dijerat.

Selama 4 tahun terakhir, komisi antikorupsi telah melakukan 498 penyelidikan; 539 penyidikan; 433 penuntutan; 286 berkekuatan hukum tetap; dan 383 eksekusi. KPK juga menyelamatkan potensi kerugian negara dengan total Rp63,8 triliun serta menyetor ke kas negara sebesar Rp65,72 triliun.

Di pengujung masa tugas, Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku telah membereskan isi ruangan kerjanya. Sebanyak tiga dus berisi buku diangkut dengan kendaraan pribadi.

Pekerjaan kecil selanjutnya mengosongkan semua data di ponsel dan komputer terkait dengan pekerjaannya di KPK. Sementara itu, cerita haru datang dari Laode ketika menerima pelukan hangat yang erat dari koleganya Saut Situmorang sebagai salam perpisahan.

Laode menyumbangkan hadiah kecil untuk komisioner baru KPK berupa kerang besar yang berisi pesan. Kerang itu ditempatkan di ruang kerjanya.

Kado terakhir berupa lukisan kolase lima pimpinan KPK Jilid IV juga diberikan pegawai KPK di pertemuan terakhirnya.

Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Dadang Trisasongko berterima kasih pada Agus Rahardjo dkk. atas dedikasi waktu, pikiran, dan keberaniannya untuk pemberantasan korupsi.

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar menaruh harapan besar agar Agus Rahardjo Cs. terus berkomitmen pada pemberantasan korupsi di mana pun mereka berada.

Kini, tongkat kepemimpinan itu akan berlanjut ke pimpinan baru. Perjuangan itu akan berlanjut, dan terus berlanjut…

Ilham Budhiman
2019
Dimuat di Harian Bisnis Indonesia

Leave a comment